
Green Generation (GG) Indonesia menggelar kegiatan tahunan di Benteng Kuto Besak, Sumatera Selatan (5/1). Dokumentasi: LPM Limas/ M. Ashabul Kahfi
Palembang, lpmlimas.com – Green Generation (GG) Indonesia menggelar kegiatan tahunan bertajuk GG Beraksi 2.0 di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Sumatera Selatan, tepatnya di Benteng Kuto Besak (BKB) (5/1). Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah pasca perayaan tahun baru sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah.
Kegiatan ini melibatkan 15 titik di kawasan BKB, di antaranya pinggiran Sungai Musi, Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Kantor Pos Merdeka, Jalan Merdeka, Alun-alun Palembang, Jalan Dr. AK Gani, Bundaran Air Mancur, Masjid Agung, Ampera Skate Park, Pasar Burung, River Side Restaurant, Kopi 16, sekitar Stasiun LRT Ampera, dan sepanjang serta di bawah Jembatan Ampera.
Penanggung Jawab kegiatan, Nurjannah, menjelaskan bahwa tujuan utama dari GG Beraksi 2.0 adalah menghadirkan solusi nyata untuk mengatasi permasalahan sampah yang kerap terjadi pasca perayaan tahun baru.
“Latar belakangnya, khusus untuk GG Beraksi ini, kami memang mengangkat isu permasalahan sampah pasca tahun baru. Biasanya saat perayaan tahun baru, masyarakat berkumpul di titik-titik keramaian, terutama di alun-alun kota atau pusat keramaian di seluruh Indonesia. Nah, kumpulan manusia ini secara otomatis menghasilkan banyak sampah,” jelas Nurjannah.
Ketua pelaksana titik Benteng Kuto Besak (BKB), Nola Aprilia, menjelaskan bahwa konsep utama kegiatan ini berfokus pada tiga elemen, yaitu Learn, Move, and Share. Dalam elemen Learn, pihaknya memberikan edukasi melalui program GG Menyapa Sekolah, di mana siswa SMP dan SMA diperkenalkan pada konsep Green Generation serta diajarkan pembuatan ekoenzim sebagai solusi lingkungan. Elemen Move diwujudkan melalui aksi yang berfokus pada pengelolaan sampah di dua lokasi utama, yaitu Kambang Iwak dan Benteng Kuto Besak. Sementara itu, elemen Share ditekankan melalui program GG FYP, di mana para peserta didorong untuk membagikan aksi lingkungan mereka di media sosial guna meningkatkan kesadaran publik.
Kegiatan GG Beraksi 2.0 ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintahan seperti Sekretariat Daerah (Sekda), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palembang, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan Palang Merah Indonesia (PMI).
“Kalau untuk berkolaborasi sama dinas sendiri, kemarin kami berkolaborasi sama Sekda. Dan dari Sekda itu diturunkan langsung ada orang yang manajemennya. Ada yang kemarin mengasih kata sambutan, karena memang Sekda nya mungkin pada saat itu tidak bisa hadir. Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan pihak DLH Kota Palembang. Mereka membantu dari trash bag, alat pengukur sampah, dan juga truk sampah. Kami juga bekerjasama dengan pihak Dispora, salah satunya adalah tanda tangan pada sertifikat, yang membedakan GG Beraksi Sumatera Selatan dengan daerah lain,” Ujar Aqila.
Kegiatan GG Beraksi 2.0 berhasil menarik antusiasme besar dari masyarakat. Panitia mencatat kurang lebih sebanyak 450 orang mendaftar sebagai volunteer, community partner, dan panitia.
“Dan volunteer kemarin yang mendaftar itu sekitar 398 orang. Tentunya kami sebagai panitia yang cuma ada sekitar 70 itu kurang bisa mengandalkan mereka semua. Jadi kami benar-benar meminta bantuan kepada community partner untuk bekerjasama, baik dari dokumentasi, mengkoordinir volunteer, dan juga publikasinya. Jadi kalau volunteer-nya itu ada 398, kalau ditambah volunteer, community partner, dan panitia, itu bisa sekitar 450 orang.” Tegas Aqila.
Nurjannah selaku penanggung jawab kegiatan ini menyampaikan harapan besar agar kegiatan GG Beraksi dapat terus berjalan di tahun-tahun mendatang dan melibatkan lebih banyak partisipan. Menurutnya, persiapan untuk kegiatan ini diharapkan bisa lebih matang dan melibatkan lebih banyak community partner serta dukungan dari pemerintah.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah, yang di beberapa daerah lain sudah menunjukkan dukungan besar terhadap GG Beraksi.
“Karena di GG Sumsel ini memang pemerintahan beberapa itu membantu, tapi masih ada beberapa yang seharusnya mungkin lebih baik terlibat tapi belum terlibat. Karena di GG Beraksi di kota lain itu, banyak yang pemerintahnya itu ikut terjun langsung, bahkan membuka acara, kayak ada yang di salah satu itu, kayak wali kota, gubernurnya itu malah datang membuka acara. Jadi, kalau bisa di tahun-tahun berikutnya itu dapat berjalan juga seperti itu.” Ujarnya pada tim LPM Limas.
Penulis: Ira Wulandari
Editor: Niswatul Jannah