
PKKMB Fisip Unsri Tahun 2025
Palembang, lpmlimas.com – Sejumlah agenda dalam grand design Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fisip Unsri tahun 2025 tidak terlaksana sesuai rencana. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Pelaksana PKKMB, M. Aqil Fadhlurrahman, dalam sesi wawancara bersama LPM Limas pada (17/8) melalui Google Meeting.
Agenda yang batal terlaksana adalah menghadirkan narasumber nasional yakni Bintang Emon dan Rocky Gerung, serta rencana pemecahan Rekor MURI. Aqil menjelaskan bahwa keinginan mendatangkan narasumber nasional hanya bisa diwujudkan jika PKKMB Fisip tahun ini dilakukan secara daring atau hybrid.
”Apabila pelaksanaan PKKMB Fisip di tahun ini itu dilaksanakan secara hybrid, atau secara online, baru itu dari saya mengupayakan untuk mengundang bintang Emon ataupun dari Rocky Gerung. Nah, mungkin dari teman-teman ketika mendengarkan Sayembara kemarin [06/05], itu teman-teman salah kaprah ya kalau bisa dibilang salah pemahaman,” Jelas Aqil.

Grand Design yang Dibawakan Oleh Aqil, Saat Eksplorasi Terbuka pada Selasa (06/05).
Sumber: Didownload Oleh Tim LPM Limas pada Laman Instagram @satya_karsa, Selasa (06/05)

Grand Design yang Dibawakan oleh Aqil, saat eksplorasi terbuka pada Selasa (06/05).
Sumber: Didownload Oleh Tim LPM Limas pada Laman Instagram @satya_karsa, Selasa (06/05)
Terkait pelaksanaan agenda Rekor MURI, Aqil menjelaskan bahwasannya pihak Pimpinan Fakultas tidak memberi lampu hijau untuk penyelenggaraannya.
“Nah, ketika di audiensikan untuk di mengkritisi bagaimana, tidak lanjut dari dekanat. Itu seperti apa. Dari WD III [Wakil Dekan III] pun memberikan arahan langsung ya. Mungkin dari rekor MURI itu Bapak kurang setuju untuk kita mengadakannya, dan beliau juga kemarin langsung mengarahkan dari Univ aja itu sudah ada. Kalau kita mau dari fakultas juga kita sedikit maruk istilahnya kalau mau mengadakan rekor MURI dua kali,” jelas Aqil.
Sebagai gantinya, panitia menghadirkan Pink Project yang mengangkat isu kesehatan dengan fokus pada kampanye kesadaran tentang kanker payudara. Aqil menilai isu ini tetap relevan dengan .
“Tidak hanya politik, isu sosial seperti kesehatan juga penting. Topik kanker payudara sengaja dipilih agar mahasiswa bisa lebih kritis, terbuka, dan berani bersuara,” ujarnya.
Meski begitu, Aqil mengakui bahwa perubahan grand design pada awalnya hanya diketahui oleh panitia inti sebelum kemudian disampaikan kepada divisi terkait.

Wawancara Bersama M. Aqil, Ketua Pelaksana PKKMB Fisip Unsri 2025 Bersama Wakilnya, Bima Putra Wijaya pada Senin (17/08) melalui Google Meeting
Sumber: Tangkapan Layar Diambil Oleh Tim LPM Limas pada Senin (17/08)
Sementara itu, Zahfarina Wulan Agustien selaku Kepala Dinas Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM Fisip 2025 menegaskan pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan PKKMB.
“Awalnya memang panitia inisiatif sendiri mengganti agenda, tapi mereka selalu koordinasi dengan kami. Jadi semua keputusan tetap dalam pantauan Adkesma,” tutur Farin saat diwawancarai oleh Tim LPM Limas pada Senin, (17/08) melalui Google Meeting.
Farin menambahkan, faktor utama tidak maksimalnya pelaksanaan grand design ini adalah keputusan dari dekanat. Meski begitu, ia menilai PKKMB tahun ini tetap meninggalkan kesan positif.
“Menurut saya, PKKMB tahun ini lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya karena mampu menyatukan seluruh organisasi mahasiswa Fisip. Grand design tahun ini bisa jadi evaluasi bersama agar kedepan lebih realistis,” pungkasnya.

Wawancara Bersama Zahfarina Wulan Agustien, Kepala Dinas Adkesma BEM Fisip 2025 pada Senin (17/08) melalui Google Meeting
Sumber: Tangkapan Layar Diambil Oleh Tim LPM Limas pada Senin (17/08)
Reporter: Vina Alfina Dziro, Siti Sulia Febrianti
Penulis: Vina Alfina Dziro
Editor: Ristina Amelia