
Larangan Masuknya Angkutan Umum Bus Kaleng, yang Biasa Membawa Mahasiswwa ke Lingkungan Universitas Sriwijaya
Palembang, lpmlimas.com – Larangan masuk bagi angkutan umum kaleng ke kawasan Universitas Sriwijaya (Unsri) berlaku sejak Senin, (11/08). Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi para supir bus kaleng yang bahwasannya mereka hanya dapat beroperasi melayani penumpang hanya sampai di depan gerbang saja.
Aturan baru tersebut muncul setelah pihak rektorat Unsri menggelar rapat bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda). Dalam hasil rapat tersebut, diputuskan bahwa setiap kendaraan umum yang masuk ke dalam kawasan kampus diwajibkan untuk memiliki barcode sebagai standar operasional.

Surat Edaran Tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Angkutan Mahasiswa di Lingkungan Universitas Sriwijaya
Sumber: Diberikan Oleh Informan yang Tidak Ingin Disebutkan Namanya pada Sabtu, (16/08).
Tim LPM Limas menghubungi Firmansyah, Koordinator Lapangan Angkutan Transportasi Sriwijaya Indonesia (ATSI) pada Minggu (17/08). Ia menyebutkan bahwa untuk masuk ke dalam lingkungan Unsri, membutuhkan perizinan dalam bentuk barcode.
“Pada dasarnya kami juga tergantung daripada perizinan, dalam artian, di sini kan ada sebuah surat edaran tentang larangan bus-bus kami yang dari Koperasi Organda untuk masuk ruang lingkup Unsri Indralaya, seperti rute biasa,” jelas Firmansyah pada Minggu, (17/08) melalui Google Meet.
Firmansyah sendiri mengkhawatirkan dampak dari permasalahan ini terhadap mahasiswa kedepannya.
“Itu sangat mengganggu, karena dampaknya, ketika kami tidak bisa masuk ke dalam Unsri, otomatis adik-adik mahasiswa bakal turun di depan. Kenapa yang kami khawatirkan seperti itu? Karena bakal timbul, pertama, kemacetan. Dan lagi, kami anggap bakal mengganggu proses belajar daripada adik-adik mahasiswa,” papar beliau.
Di sisi lain, ATSI mencoba untuk mengoperasikan angkutan kaleng seperti biasa pada besok, Selasa, (19/08). Namun, jika angkutan kaleng tetap tidak diperbolehkan masuk, ATSI berniat melaksanakan aksi demonstrasi pada hari yang sama.
“Tujuan kami menggelar demo dalam artian ketika memang kami tidak diperkenankan masuk ke dalam Unsri, maka kami akan demo. Kami menuntut supaya bus-bus kami diberlakukan seperti rute biasa,” jelas Firmansyah.

Tangkapan Layar Sesi Wawancara Daring Melalui Google Meet Antara Tim LPM Limas dan Firmansyah pada Minggu (17/08).
Sumber: Tangkapan Layar yang Diambil Oleh Tim LPM Limas pada Minggu Malam (17/08).
Reporter: M. Fajar Meydiansyah, Naaifah Aurelia, Audrisyah Putri Dwinanti, Aqilla Farah Adzra, Muhammad Rivano Atalla, Firzha Azhari, Rafif Al-Farouq
Penulis: Naaifah Aurelia, Revina Deanisha Zahra
Editor: M. Fajar Meydiansyah