Pertunjukan band pada rangkaian acara
Palembang, lpmlimas.com – Komunitas Kota Palembang menggelar Pertunjukan Seni Solidaritas Harap ’tuk Ujung Barat di Rumah Sintas pada Jumat (05/12) sebagai aksi penggalangan dana untuk warga terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Acara menghadirkan pertunjukan seni, musik, diskusi politik, hingga lelang karya sebagai ajakan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan.
Penyelenggaraan acara ini berawal dari inisiatif sejumlah komunitas yang memiliki kesadaran kolektif terhadap bencana yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera. Ibnu selaku bendahara pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya datang dari satu pihak, melainkan lahir dari kepedulian banyak masyarakat yang merasa terpanggil untuk saling membantu serta mengajak komunitas-komunitas lain di Kota Palembang untuk terlibat.
“Munculnya awal inisiasi dari event ini ya, dari beberapa teman kita yang mempunyai kesadaran dengan diri masing-masing gitu kan. Dan kemudian sedikit dari teman kita ini berupaya untuk menjaring, mengajak banyak komunitas yang ada di Kota Palembang begitu, jadi Alhamdulillahnya semua memiliki kesadaran yang sama gitu kan dan semangat yang sama,” ujar Ibnu.
Ibnu menambahkan bahwa tujuan utama diselenggarakannya acara ini adalah untuk mengumpulkan bantuan dana bagi para penyintas banjir di sebagian wilayah Sumatera serta memastikan penyalurannya tepat sasaran.
“Tujuan utamanya, ya pasti untuk membantu saudara kita yang terdampak bencana di daerah-daerah Sumatera. Di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara gitu,” jelasnya
Ia juga menegaskan bahwa dari para panitia pelaksana dari kegiatan ini telah berkomitmen untuk menyalurkan donasi secara langsung tanpa melibatkan perantara agar bantuan dapat diterima secara langsung dari bagi para penyintas banjir.
“Jadi ini di upayakan untuk ditransfer atau di kirim langsung ke teman-teman atau para penyintas yang terkena bencana gitu kan. Jadi berupaya untuk tidak melibatkan pihak ketiga begitu, jadi misalkan ada komunitas yang udah disana juga membantu gitu kan. Jadi kita berupaya untuk tidak melalui perantara tersebut gitu jadi langsung dihubungi pihak pihak yang terkena musibah nya begitu,” tegas Ibnu.
Antusiasme pengunjung turut mendukung keberlangsungan acara. Amel salah satu pengunjung, menyampaikan mengenai alasan kehadirannya bahwa ia tertarik pada event ini yang telah menggabungkan konsep seni dan solidaritas.
“Tertarik aja sih, karena untuk penggalangan dana juga yang pertama. Terus juga ini dari DKV UNSRI juga, kebetulan aku DKV UNSRI angkatan 22 gitukan. Terus ya asik aja mungkin acaranya begitu jadi pengen datang, pengen tahu acaranya itu se-asik apa sih situ,” ungkapannya pada Jumat (05/12).
Kegiatan ini juga dipandang sebagai ruang untuk pengembangan bakat dan ekspresi diri bagi komunitas maupun generasi muda. Harapan agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut turut disampaikan oleh pengunjung lainnya.
“Kalau harapan aku sih semoga ini jangan cuma berhenti di sini ya, kayak tahun-tahun selanjutnya juga gitu. Dan apalagi inikan sebenarnya termasuk ke salah satu buat menmbangin bakat dari anak- anaknya begitu sih kalo harapan aku,” tutur Fitria
Kegiatan ini yang telah diikuti sekitar 20 komunitas yang ada di Kota Palembang, berlangsung sejak siang hingga malam hari dan dikenakan biaya kontribusi tiket sebesar Rp 50.000, yang seluruh akan diarahkan ke donasi. Susunan acara yang meliputi diskusi bertema politik dan ketuhanan, penampilan band lokal seperti Brainfreeze, The Conqueror, Flux, dan Ombra, pertunjukan monolog, pantomim, DJ, mimbar bebas, hingga lelang karya seni.
Reporter: Zaskia Nur Chairunisa
Penulis: Zaskia Nur Chairunisa
Editor: Vina Alfina Dziro