
LPM Ukhuwah UIN Raden Fatah Palembang menyelenggarakan pameran Ukhuwah Exhibition Festival 2024. LPM Limas/ Kahfi
lpmlimas.com – LPM Ukhuwah UIN Raden Fatah Palembang sukses menyelenggarakan pameran Ukhuwah Exhibition Festival 2024 dengan tema “RUANG: Jejak Dalam Setiap Sudut”. Pameran ini diadakan pada 19-20 Desember 2024 di auditorium perpustakaan kampus B UIN Raden Fatah. Pameran ini ditujukan sebagai edukasi bagi para penggarap serta pengunjung yang turut hadir. Pameran ini juga menampilkan beragam karya, mulai dari fotografi, sastra, desain grafis, dan sebagainya.
Di tahun sebelumnya, LPM Ukhuwah juga sukses menampilkan pameran serupa. Meski begitu, pameran di tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikatakan langsung oleh Ketua Pelaksana pameran, Annisa Shalsabilla Sukma.
“Di tahun lalu, kami fokus ke cerita-cerita yang menyedihkan, seperti kekerasan dan keluarga broken home. Jadi, benar-benar pure kesedihan. Tapi, di tahun ini tema kami beragam, ada yang menceritakan kebahagiaan dan kesedihan. Selain dari tema, itu ada tempatnya, kalau tahun lalu di Kampus A sekarang kami memilih Kampus B di auditorium,” ujarnya saat diwawancarai pada Kamis (19/12).
Annisa berharap pameran ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya, dan teman-teman tetap bersemangat dalam menggarap dan menghasilkan karya untuk mengasah kreativitas sesuai dengan slogan LPM Ukhuwah, yaitu “Kancah Kreativitas Ilmiah”.
Wisnu Alfin Nugroho, Pemimpin Umum LPM Ukhuwah juga menceritakan proses produksi pameran tersebut dengan berbagai usulan ide pameran yang sudah diusulkan sejak tahun kemarin.
“Prosesnya kalau secara konsep juga sudah disusun dari tahun kemarin, karena ada usulan untuk tidak hanya menampilkan karya foto saja seperti sebelumnya, tetapi membuat pameran karya yang menampilkan semua kebidangan di LPM Ukhuwah yang bisa ditampilkan. Dari usulan tersebut dibuat kelas yang ada mentornya dan per jenjang (per angkatan contohnya seperti angkatan 2022 yang berarti sudah advance keilmuannya dan 2023 yang masih basic), jadi disesuaikan jenis kedalaman suatu karyanya,” tuturnya.
Meski begitu, proses produksi dari pameran tersebut juga tidak lepas dari hambatan utamanya, yaitu proses yang panjang sehingga membuat sebagian orang gugur.
“Dari sebanyak kawan-kawan Ukhuwah, akhirnya hanya beberapa yang bertahan dari garapan, karena memang memiliki proses yang panjang. Setelah penggarapan, ada mentoring, kemudian penggarapan lagi, revisi, penggarapan kembali, mentoring, dan seterusnya sampai karya dinyatakan final,” tutupnya.
Reporter: Tesalonika Marpaung, Bagus R. Nugroho
Penulis: Bagus R. Nugroho
Editor: Niswatul Jannah