
Sumber Foto: Canva
lpmlimas.com – Bayangkan ada sebuah benteng hijau yang berdiri di tepi laut. Bukan dari beton atau baja, melainkan dari akar yang menjulur ke air dan daun rimbun yang menari diterpa angin laut, itulah hutan mangrove. Meski tampak tenang dan indah, hutan mangrove ternyata punya peran penting dalam menjaga kelestarian pesisir. Tidak hanya untuk lingkungan, keberadaannya juga membantu melindungi warga yang tinggal di sekitar pantai dari ancaman bencana alam. Mangrove adalah pahlawan ekosistem yang diam-diam menyelamatkan garis pantai dari abrasi hingga tsunami.
Tapi, seberapa hebat sebenarnya peran mangrove dalam menahan bencana? Benarkah hutan ini mampu menyelamatkan kita dari terjangan ombak raksasa? Mari kita bahas secara mendalam peran dari penjaga garis pantai ini!
- Menahan dan Memperlambat Kekuatan Gelombang Laut
Peran pertama mangrove dalam menjaga wilayah pesisir adalah kemampuannya menahan dan memperlambat laju gelombang laut, termasuk tsunami. Dengan akar-akar yang rapat dan dahan yang saling bersilangan, mangrove membentuk barikade alami yang mampu menyerap sebagian besar energi gelombang sebelum mencapai daratan. Struktur akar yang kokoh ini bukan hanya memperlambat aliran air, tetapi juga mengurangi dampak kerusakan yang mungkin terjadi. Tak heran, wilayah pesisir yang terlindungi hutan mangrove biasanya lebih aman dari ancaman gelombang besar. Inilah mengapa mangrove dijuluki sebagai benteng hidup yang sangat vital bagi masyarakat pesisir.
- Melindungi garis pantai dari pengikisan laut dan membentuk tanggul alami
Bayangkan gelombang yang terus datang dan arus laut yang tak pernah berhenti, perlahan tapi pasti garis pantai pun mulai terkikis. Inilah yang dikenal sebagai abrasi, sebuah proses pengikisan daratan yang dipicu oleh kekuatan alam dan diperparah oleh ulah manusia seperti reklamasi, penebangan hutan mangrove, hingga penambangan pasir. Abrasi terjadi ketika jumlah sedimen yang masuk ke wilayah pesisir lebih sedikit dibandingkan yang hanyut terbawa keluar oleh arus. Ditambah lagi, bangunan buatan seperti jetty dan breakwater ikut mengganggu alur alami pergerakan sedimen. Di tengah kondisi ini, mangrove berperan sebagai pelindung alami yang luar biasa. Akar-akarnya yang kuat menahan arus dan gelombang, menciptakan penghalang alami yang memperlambat pergerakan air. Akibatnya, partikel-partikel seperti lumpur, pasir, dan kerikil yang terbawa arus air akan mengendap di sekitar kawasan akar. Endapan tersebut membentuk tanggul alami yang membantu memperkuat dan menjaga struktur pesisir dari ancaman erosi atau abrasi, menjaga kestabilan tanah, serta membantu menumpuk lumpur dan sedimen yang perlahan memperluas daratan. Dengan peran tersebut, mangrove menjadi penjaga setia garis pantai dari kerusakan akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia.
- Menstabilkan Kondisi Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca dapat mengalami perubahan akibat berbagai faktor, salah satunya adalah terganggunya keseimbangan sistem lingkungan. Hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem perairan yang menghubungkan laut, pantai, dan daratan. Keberadaan mangrove tidak hanya menopang kelestarian alam, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan kondisi iklim dan cuaca yang lebih stabil dan nyaman bagi manusia dengan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan menyimpannya di tanah dan biomassa mereka. Hal ini membantu mengurangi jumlah gas rumah kaca yang ada di atmosfer.
Mangrove bukanlah sekadar pohon biasa. Keberadaannya menjadi benteng alami yang melindungi daratan dari bencana, melindungi garis pantai dari pengikisan laut, membentuk tanggul alami, sekaligus menjaga keseimbangan iklim dan cuaca. Sayangnya, peran penting ini kerap terabaikan. Banyak kawasan mangrove yang rusak akibat alih fungsi lahan, reklamasi pesisir, dan aktivitas penebangan liar.
Di tengah meningkatnya ancaman bencana alam seperti abrasi dan tsunami, upaya pelestarian dan rehabilitasi hutan mangrove bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Tanpa mangrove, kita akan kehilangan benteng pertahanan yang selama ini menjaga garis pantai dari kerusakan.
Penulis: Endah Balqis, Nabila Dwi Lestari
Editor: Ristina Amelia
REFERENSI
Arifin, M. Y., Soenardjo, N., & Suryono, C. A. (2019). Hubungan Pengendapan Suspended Sedimen dengan Kerapatan Mangrove pada Perairan Romokalisari, Surabaya. Journal of Marine Research, 8(4), 355–360. https://doi.org/10.14710/jmr.v8i4.24850
Benarkah Mangrove Cegah Tsunami? Cek Faktanya! (2024, April 30). Eiger Tropical Adventure. https://blog.eigeradventure.com/benarkah-mangrove-cegah-tsunami-cek-faktanya/
Jessica. (t.t.). Why Mangroves Are Nature’s Ultimate Marine Life Guardians. Marine Biodiversity Science Center. Diambil 13 Juli 2025, dari https://www.marinebiodiversity.ca/why-mangroves-are-natures-ultimate-marine-life-guardians/
Juhri Agus Tan, T., & Hakim Siregar, L. (2021). Peranan Ekosistem Hutan Mangrove Pada Migitasi Bencana Bagi Masyarakat Pesisir Pantai
Mangrove Bisa Cegah Tsunami? Cek Faktanya Disini! (2025, April 2). Antares. https://www.antaresenergi.com/mangrove-bisa-cegah-tsunami-cek-faktanya-disini/Sumar. (2021). Penanaman Mangrove sebagai Upaya Pencegahan Abrasi di Pesisir Pantai Sabang Ruk Desa Pembaharuan. Ikraith-Abdimas, 4(1), 126–130.