
Ogan Ilir Book Party Bertukar Sudut Pandang dari Buku yang Dibaca, Indralaya (27/10/2024). Dokumentasi/Ogan Ilir Book Party
Indralaya, lpmlimas.com – Ogan Ilir Book Party (OI Book Party) muncul di tengah masyarakat Ogan Ilir pada 4 Oktober 2024. OI Book Party merupakan turunan dari Indonesia Book Party (IBP) sebagai wadah untuk membaca dan bertukar pandang dari buku-buku yang dibaca.
Hingga saat ini, OI Book Party masih berpusat pada Palembang Book Party, sambil menanti proses peresmian dari komunitas mereka. “Saat ini kami adalah bagian dari Indonesia Book Party dan menerapkan sistem serta kegiatan yang sama. Meski demikian, kami saat ini masih menginduk dengan Palembang Book Party sembari menunggu proses peresmian komunitas kami,” ujar M. Hanif Nurrahman, selaku Koordinator Kegiatan OI Book Party (6/11).
OI Book Party, dari kegiatan perdana hingga saat ini telah terlaksana tiga kali kegiatan reguler, dari tiga kali pertemuan ini, Hanif mengatakan optimis akan kegiatan OI Book Party selanjutnya. “Terlihat bahwa teman-teman banyak juga yang tertarik ikut. Jadi, peningkatannya bisa dirasakan bersama, kami optimis tentang peningkatan tersebut,” terang Hanif.
Hanif juga menerangkan apabila ia bersama teman-teman dari OI Book Party memiliki strategi, yaitu bekerja sama dengan berbagai pemilik kedai kopi untuk menjadi bagian dan fasilitator pada kegiatan mereka. Hal ini bertujuan untuk menarik atensi masyarakat Ogan Ilir akan kegiatan yang dilakukan oleh OI Book Party.
Kegiatan OI Book Party juga hingga saat ini masih sama dengan kegiatan reguler Palembang Book Party. Namun, Hanif menerangkan apabila OI Book Party kedepan akan terdapat kegiatannya tersendiri yang berbeda dengan Palembang Book Party.
“Jadi, kebanyakan kegiatan kami sama ya. Tapi tetap ada perbedaan, misalnya ada rencana untuk workshop kesenian, private lunch dari buku resep tertentu dan rencana-rencana lainnya yang semoga bisa dilaksanakan segera,” terang Hanif.
Hanif juga menambahkan bahwa tidak ada batasan dalam buku yang boleh dibawa, asalkan tidak menyebarkan paham yang bertentangan di Indonesia. “Perihal buku kami tidak membatasi buku apa saja yang dibawa maupun yang dibicarakan, meskipun demikian kami menghimbau teman teman untuk tidak menyebarkan paham yang bertentangan dengan Peraturan Negara Republik Indonesia,” tambah Hanif.
“Harapan saya, teman-teman yang masih ragu atau takut datang karena tidak ada kawan bisa mulai mencoba ya untuk bergabung dan membangun habit baru dan semoga niat baik kami dapat terlihat sebagai hal baik juga bagi setiap lapisan masyarakat Ogan Ilir,” tutup Hanif untuk harapan kedepannya.
Reporter: M. Kahfi
Penulis: M. Kahfi
Editor: Siti Sulia Febrianti